Header Ads

Persiapkan Masa Depan Anak Dengan Melek Finansial Sejak Dini

Kabarkabari.id -
ilustrasi


    Cerdas finansial atau kemampuan mengelola keuangan sangat penting untuk dikuasai. Namun, cerdas finansial sebaiknya tidak hanya dipahami oleh orang dewasa saja, tetapi anak-anak juga perlu diberi tahu bagaimana mengelola keuangan mereka dengan baik dan benar.

    Direktur manajemen dari sebuah situs pembanding produk keuangan terkenal Indonesia, Jay Broekman, menjelaskan bahwa menguasai manajemen keuangan merupakan investasi berharga bagi anak-anak untuk hidup mandiri ketika mereka sudah tumbuh dewasa kelak.

    Pada kesempatan yang sama Broekman juga mengatakan, "Orangtua sebaiknya tidak hanya mengajarkan kepada anak tentang teori semata. Teori ekonomi bisa dipelajari di sekolah, tetapi dalam praktiknya orangtua perlu terlibat secara langsung menunjukkan kepada anak-anak bagaimana manajemen keuangan yang baik harus dijalankan."

    Hanya saja, metode yang digunakan untuk mengajarkan konsep kelola keuangan kepada anak sangat berbeda dengan apa yang diterapkan pada orang dewasa. Orangtua perlu mencari cara-cara paling sederhana dan menyenangkan, sehingga diharapkan anak-anak mampu menyerap dan memahaminya dengan baik.

    Ada banyak cara yang bisa orangtua gunakan untuk mengajarkan cerdas finansial kepada anak. Berikut beberapa cara yang bisa digunakan:

    1. Ajarkan kepada anak manfaat menabung

    Anak-anak perlu menyadari bahwa untuk mencapai kesuksesan kerja keras saja tidaklah cukup. Di samping kerja keras, menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk ditabung adalah cara paling baik agar apa yang telah dilakukan benar-benar membuahkan hasil. Anak-anak juga harus mampu berpikir jauh ke depan, bahwa masa depan mereka sangat bergantung bagaimana kemampuan mereka mengelola keuangan mulai dari saat ini.

    2. Ajarkan kepada anak apa itu skala prioritas

    Agar tidak tumbuh menjadi pribadi manja, anak-anak perlu diberi pengertian bahwa tidak semua keinginan mereka harus dituruti. Orangtua perlu mengajarkan kepada anak-anak bahwa lebih mendahulukan keinginan pribadi di atas kebutuhan mendesak dapat menempatkan mereka pada situasi-situasi sulit. Untuk itu, ketika anak-anak ingin melakukan sesuatu, orangtua perlu memberikan pendapat pembanding supaya anak-anak mampu melihat risiko yang akan mereka hadapi jika hanya menuruti keinginan hatinya.

    3. Ajarkan kepada anak manfaat hidup hemat

    Sebagi orangtua hemat pangkal kaya tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita, tetapi bagi anak-anak hal ini perlu ditanamkan sejak dini dalam diri mereka. Anak-anak juga perlu diberi pengertian bahwa hidup hemat tidak sama dengan pelit, sebaliknya menerapkan gaya hidup hemat memiliki tujuan positif untuk jangka panjang, seperti: Uang bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting, hemat adalah jalan menuju hidup berkecukupan di masa depan, dan gaya hidup hemat menjauhkan diri dari stres akibat kesulitan keuangan.

    4. Ajarkan kepada anak untuk selalu membuat catatan pengeluaran

    Mencatat pengeluaran adalah hal yang mudah, tetapi tidak semua orang bersedia melakukannya. Padahal, dari catatan pengeluaran yang dimiliki seseorang mampu menghindari pengeluaran-pengeluaran tidak penting yang dapat mengganggu kondisi keuangannya. Inilah yang perlu dipahami oleh anak-anak, tentu akan mudah bagi anak-anak untuk membuat catatan pengeluaran jika sejak dini mereka telah terbiasa melakukannya.

    5. Ajarkan kepada anak apa itu kesabaran

    Menjadi orang yang pandai mengelola keuangan tidak semudah membalik telapak tangan. Oleh karena itu, semua poin yang telah dijelaskan di atas akan sia-sia jika anak-anak tidak pernah dididik untuk bersikap sabar. Kesabaran adalah kunci utama untuk meraih keberhasilan, melalui kesabaran diharapkan anak-anak mampu lebih bijaksana dalam mengatur keuangannya.


sumber: keluarga

No comments