Header Ads

Jadi Kewajiban! Ini Keutamaan Membaca Al-Fatihah Ketika Shalat yang Perlu Anda Ketahui

ilustrasi


Membaca Al-Fatihah merupakan salah satu dari rukun shalat. Oleh sebab itu, sudah menjadi sebuah keharusan bagi umat muslim untuk membaguskan atau memperbaiki bacaan Al-Fatihahnya dalam shalat.

Jangan sampe nih Sob, kita udah tahu bahwa bacaan kita itu masih banyak yang salah,  tapi males gitu buat belajar.  Rugi banget Sob kalau masa muda nggam dimanfaatkan buat melakukan hal-hal positif. Iya kalau dikasih umur panjang buat tobat dan bisa memperbaiki diri di usia senja.  Nah kalau enggak,  siapa yang bakal rugi? Kita lagi kan?

Selain sebagai salah satu bagian terpenting di dalam shalat,  ternyata Al-Fatihah ini memiliki keistimewaan. Setiap kita membacanya, maka seolah-olah kita sedang berbicara langsung dengan Allah. Allah akan menjawab setiap ayat yang kita baca dengan do'a!

Dari Abu Hurairah dia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Aku telah membagi shalat antara Diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, sebagiannya adalah untuk-Ku dan sebagian yang lain untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku segala yang dimohonkannya." Abu Hurairah berkata; kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah, jika seorang hamba membaca "Al hamdulillahi rabbil 'alamin (segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam), maka Allah akan menjawab; "Hamba-Ku telah memuji-Ku dan bagi hamba-Ku segala yang dimohonkannya." Ketika hamba membaca; "Arrahmanir rahiim (yang Maha pengasih lagi Maha penyayang), " Maka Allah menjawab; "Hamba-Ku telah memuliakan-Ku dan bagi hamba-Ku segala yang di mohonkannya." Lalu ketika hamba itu membaca; "Maaliki yaumiddin (Yang menguasai hari pembalasan)." Maka Allah akan menjawab; "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku, dan sesungguhnya sifat ini adalah milik-Ku. Dan ayat ini di bagi menjadi dua bagian, antara Aku dan hamba-Ku." Jika seorang hamba membaca; "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin (hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan)." Itu berarti perkara ini adalah perkara antara Aku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku segala yang di mohonkannya. Adapun akhir surat ini adalah untuk hamba-Ku." Jika seorang hamba membaca; "Shirathalladziina 'an'amta 'alaihim ghairil maghdzuubi 'alaihim walad dzzaallin (yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang di murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat." Maka bacaan ini adalah untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku segala yang di mohonkannya." (HR Ibnu Majah No 3774)

Kebayang dong Sob, jika sehari minimal 17 kali membacanya dalam shalat,  berapa kali kita di do'akan Allah.  Belum lagi kalau kita memiliki amalan shalat sunah unggulan, otomatis semakin sering Allah mendo'akan kita.

Kuylah Sob, kita semangat memperbaiki bacaan dan mentadabburi maknanya. Supaya kita dapat menjadi hamba Allah yang kelak dijauhkan dari siksa neraka.  Aamiiin

sumber: annida
Kabarkabari.id

No comments