Jangan Bersedih! Orang-Orang Memang Cenderung Menanyakan Apa yang Tidak Ada
ilustrasi
Orang-orang yang demikian sejatinya tidak bahagia dengan kehidupan mereka sendiri. Kalau bahagia, kenapa berkeinginan membuat orang lain galau dengan pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya sudah ia ketahui jawabannya. Orang yang tidak puas dengan dirinya sendiri memang seperti itu. That's why, mereka berusaha mencari celah kekurangan orang lain untuk menghibur diri. Kasihan, bukan.
Maka, menanggapi hal-hal semacam itu hanya akan membuat lelah hati.
Kalau toh pada akhirnya kita sudah menikah setelah sekian lama menunggu, pertanyaan lanjutan pun akan muncul, "Kapan punya anak?" Dan, kalau pun pada akhirnya sudah punya momongan setelah sekian lama menanti, komentar lainnya pun akan ada, "Kok gak lahiran normal?"
Di saat belum menikah ditanya kapan menikah. Saat sudah menikah ditanya kapan punya anak. Dan saat sudah punya anak ditanya kenapa begini begitu anu. Dan, selanjutnya.
Capek ya kalau nuruti komentar orang-orang "rewel" alias enggak bahagia dengan kehidupan mereka sendiri. Maka, cara menanggapi yang paling baik adalah dengan tidak memasukkannya ke dalam hati, terus saja berusaha tanpa ada tendensi apa-apa.
Yang bahagia sejatinya tidak akan mengorek kekurangan orang lain karena dirinya sendiri juga belum sempurna. Yang benar-benar bahagia akan memberikan solusi dan bukan hanya bertanya untuk menjatuhkan mental demi menaikkan kepercayaan diri. Tidak. Tidak seperti itu. Yang hatinya damai tidak akan seperti itu. Jadi, enggak usah nuruti komentar orang-orang yang dengan dirinya sendiri saja masih galau. Buang-buang waktu, Dear.
Terus semangat berusaha. Allah pasti akan memberikan yang terbaik di waktu yang tepat. Aamiin.
Sumber: ummionline
Kabarkabari.id
Post a Comment