Header Ads

Ups, Sinyal Wifi Bisa Sebabkan Sakit Kepala? Bener Gak Sih?!

Kabarkabari.id -
ilustrasi

Perkembangan teknologi yang sangat pesat belakangan ini membuat manusia sangat membutuhkan internet. Tak hanya untuk kebutuhan pekerjaan, internet kini bahkan menjelma sebagai penyedia informasi, hiburan, hingga untuk kebutuhan media sosial. Karena kebutuhan inilah, kini semakin banyak orang yang menggunakan WiFi di rumah-rumah. Sayangnya, banyak orang yang menyebutkan jika penggunaan WiFi bisa menyebabkan sakit kepala. Apakah hal ini benar adanya?

Dengan adanya Wifi yang melepaskan sinyal wireless, kita bisa mengakses internet melalui gadget tanpa perlu menggunakan kabel. Sinyal wireless inilah yang disebut-sebut bisa memapar tubuh kita dan menyebabkan sakit kepala. Pakar kesehatan dari The Federal Communication Commisions (FCC) pun melakukan penelitian untuk mencari tahu kebenaran akan anggapan ini. Para peneliti meminta sekelompok orang untuk dibagi menjadi dua kelompok. Salah satu kelompok diminta untuk mengunjungi warung kopi, kafe, atau tempat publik lainnya yang menyediakan sinyal WiFi. Sementara itu, kelompok lainnya diminta untuk berada di ruangan tertutup layaknya rumah atau apartemen. Para partisipan diminta untuk kerap melakukannya selama dua tahun.

Para partisipan dari kedua kelompok mengaku mengalami keluhan layaknya sakit kepala, migrain, hingga kelelahan. Hanya saja, mereka yang mengunjungi kafe atau ruang publik cenderung merasakan keluhannya lebih berat. Melihat adanya fakta ini, para pakar kesehatan pun menyimpulkan bahwa gelombang elektromagnetik dari WiFi ternyata bisa menyebabkan sakit kepala dan pusing-pusing. Bahkan, hal ini bisa menyebabkan keluhan lainnya layaknya kelelahan, fotofobia, hingga nyeri tulang.

Para peneliti menduga jika keluhan ini disebabkan oleh meningkatnya aktifitas neurotransmitter yang berperan dalam mengirim sinyal pada sel saraf tubuh karena paparan WiFi. Untungnya, keluhan ini ternyata tidak akan dirasakan semua orang. Hanya sebagian orang yang cenderung lebih sensitif dengan gelombang elektromagnetik atau penderita Electromagnetic Hypersensitivity (EHS) lah yang lebih mudah merasakannya. Hanya saja, melihat adanya resiko ini, ada baiknya kita tidak terlalu sering menggunakan WiFi dan mematikannya saja jika tidak digunakan.

Sumber: doktersehat

No comments